RIWAYAT HIDUP BAPAK BERNARDUS BOLI LEJAB
Beliau
adalah anak pertama dari pasangan Bapak Arnodus Meran
Lejab dan Mama Ana Liko Lamag.
Almarhum
juga merupakan Cucu pertama dari Bapak
Laurensius Lagar Lagadoni Lejab dan Nogo Gunu Mayeli yang merupakan saudari kandung dari Raja Labala : Raja Ibrahim Baha Mayeli.
Almarhum menikah dengan Mama Klara Nole sebagai isteri pertama dan
memiliki Sembilan Oranganak: dua
laki-laki dan 7 perempuan; 6 di
antaranya sudah meninggal dan 3 orang lainnya masih bersama kita saat ini.
Kesembilan anak Bapak Bernardus Boli Lejab ini yakni :
1)
Kamilus Lagadoni Lejab ( almarhum )
2)
Kristina Nogo Lejab( almarhumah )
3)
Teresia Tuto Lejab( almarhumah )
4)
Magdalena Liwa Lejab
Kembar tiga orang yakni :
5)
Bota Lejab( almarhumah )
6)
Mua Lejab( almarhum )
7)
Gelole Lejab( almarhumah )
8)
Rofina Gelu Lejab
9)
Yohanes Kia Lejab
Cucu : 15
Cece : 8
Setelah
mama Klara Nole meninggal dunia, Almarhum menikah lagi dengan Mama Maria Gelole
namun tidak memiliki anak. Mama Maria Gelole saat ini masih ada bersama kita.
RIWAYAT
PENDIDIKAN :
-
SR Lerek tahun 1929 s/d 1932
-
Standard Pervol Scoll
Larantuka tahun 1934 s/d 1937
-
Sekolah Pelayaran pertama Matros
Ancol Jakarta tahun 1940 s/d 1943
-
Pelatihan keahlihan pelayaran
Panderwala Ancol Jakarta 1952 selama 3
bulan
-
Pelatihan keahlihan Juru Mudi Ancol Jakarta tahun 1953
selama 3 bulan
-
Pelatihan keahlihan
mualim 3 tahun 1954 selama 3 bulan
-
Pelatihan keahlihan mualim
2 tahun 1955 selama 3 bulan
RIWAYAT PEKERJAAN :
Sejak menjalankan
pendidikan Ia berlayar keliling wilayah Peraiaran Indonesia, Asia Tenggara, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
Pelayaran di
Indonesia di antaranya
:
-
Kapal Waikelo, pada 01 Agustus 1950
-
Kapal Toba, tahun 1952
-
Kapal Real, tahun 1952 s/d 1953
-
Kapal Pahut, tahun 1953
-
Kapal Valenti, tahun 1953
Pelayaran di Luar negeri antara lain :
-
Kapal Cigli, tahun 1941-1947di Australia
-
Kapal Karsik, 1951 s/s 1953 di Suriname, Madagaskar,
Afrika Selatan, Pnompen, Birma, Kamboja, Laos, dan Vietnam
-
Kapal Reinir, tahun 1953 s/d 1954, di Mesir, Irak, Kuwait, Israel
dan memuat kapal Musi ke Indonesia
-
Kapal
Vanden Burr, tahun 1954 s/d 1955,
Kobe Jepang, Birma, Kamboja, Laos,
Vietnam, Afrika Selatan
-
Kapal Musi pengangkut minyak sejak,akhir tahun 1955 s/d 3 Maret
1956, di Indonesia, dan Kokos Australia
KISAH YANG PALING DIKENANG :
Ada
sebuah peristiwa yang paling dikenang sekaligus paling dibanggakan yakni kisah
ketika Almarhum Bapak Bernardus Boli Lejab bertemu secara
langsung Presiden RI Pertama yakni Ir. Soekarno pada saat peristiwa Pemberontakan RMS di Maluku.
Saat itu ia
menjadi mualim 3 di KM Waikelo 1, yang mengangkut pasukan terakhir ke
Maluku yakni Pasukan Siliwangi yang di
pimpin oleh Kapten Kawilarang dan Slamed
Ryadi. Pada
waktu itu Bapak
Bernardus Boli Lejab, harus bertemu Presiden Ir. Soekarno karena ia
harus menyampaikan sebuah pesan penting dari Jakarta yang diterimanya melalui
Sandi MORSE bahwa Ibu Fatmawati telah melahirkan
seorang anak perempuan yang
kemudian diberi nama Putri Maluku saat itu oleh Presiden Soekarno dan yang kita
kenal sebagai Ibu Rahmawati Soekarno Puteri. Almarhum jadinya mengenali beberapa orang penting
dalam Pasukan yang dikirim ke Maluku waktu itu.
Slamed Ryadi antara lainnya, yang pada waktu itu
diketahui ditembak mati di benteng Viktori oleh orang Ambon, yang adalah temannya
sendiri pada saat mereka masih sama-sama sebagai tentara KNIL Belanda.
Sampai
dengan usia tuanya dan hingga menghembuskan nafas terakhirnya kemarin, Sabtu, 9
November 2024 dalam usia 103 tahun, almarhum Bapak Bernardus Boli Lejab hampir
tidak pernah mengalami sakit yang serius. Ada beberapa kali masuk Rumah Sakit,
tetapi langsung segera pulih dan kembali ke rumah. Kemarin siang, setelah
berpesan dan berpamitan dengan hampir semua anak serta cucu dan cicitnya,
beliau menyampaikan sendiri bahwa beliau tidak akan lama lagi hidupnya. Pesan
terakhir beliau adalah bahwa semua anak serta cucu dan cicit tidak boleh
bersedih jika dirinya sudah tidak ada lagi, melainkan semuanya harus saling
rukun dan menjaga ikatan keluarga mereka dengan baik. Setelah kembali dari
kamar belakang, Bapak Bernanrdus Boli Lejab akhirnya menghembuskan nafas
terakhirnya di tengah-tengah anak-anak, cucu serta cicit-cicitnya.
Demikian
Riwayat dan Kisah hudup tentang Bapak Bernardus Boli Lejab, yang sempat terekam
oleh anak-anak dan cucu-cucu serta cicit-cicitnyanya.
Kisah hidupnya akan terus hidup dalam sanubari kami
anak, cucu, cece
Lamahora
09 November 2024
John
Kia