Jumat, 18 Juli 2025

RIWAYAT HIDUP BAPAK BERNARDUS BOLI LEJAB

 

RIWAYAT HIDUP  BAPAK BERNARDUS BOLI LEJAB

Lahir: Watuwawer, tanggal : 21 Mei 1921 dan dipermandian pada tanggal  17Juni 1928.

Beliau adalah anak pertama dari pasangan Bapak Arnodus Meran Lejab dan Mama Ana Liko Lamag.

Almarhum juga merupakan Cucu pertama dari Bapak Laurensius  Lagar Lagadoni Lejab dan Nogo Gunu Mayeli yang merupakan saudari kandung dari Raja Labala : Raja Ibrahim Baha Mayeli.

Almarhum menikah dengan Mama Klara Nole sebagai isteri pertama dan memiliki Sembilan Oranganak: dua laki-laki dan 7 perempuan; 6 di antaranya sudah meninggal dan 3 orang lainnya masih bersama kita saat ini. Kesembilan anak Bapak Bernardus Boli Lejab ini yakni :

1)         Kamilus Lagadoni Lejab ( almarhum )

2)         Kristina Nogo Lejab( almarhumah )

3)         Teresia Tuto Lejab( almarhumah )

4)         Magdalena Liwa Lejab

Kembar tiga orang  yakni :

5)         Bota Lejab( almarhumah )

6)         Mua  Lejab( almarhum )

7)         Gelole Lejab( almarhumah )

8)         Rofina Gelu Lejab

9)         Yohanes Kia Lejab

Cucu : 15

Cece : 8

Setelah mama Klara Nole meninggal dunia, Almarhum menikah lagi dengan Mama Maria Gelole namun tidak memiliki anak. Mama Maria Gelole saat ini masih ada bersama kita.

 

 

RIWAYAT PENDIDIKAN :

-         SR Lerek tahun 1929 s/d  1932

-         Standard Pervol Scoll Larantuka  tahun 1934  s/d  1937

-         Sekolah Pelayaran pertama  Matros  Ancol Jakarta tahun  1940  s/d  1943

-         Pelatihan keahlihan pelayaran Panderwala Ancol Jakarta 1952  selama 3 bulan

-         Pelatihan  keahlihan Juru Mudi Ancol Jakarta tahun 1953 selama 3 bulan

-         Pelatihan  keahlihan  mualim 3 tahun 1954 selama 3 bulan

-         Pelatihan keahlihan mualim 2  tahun 1955 selama 3 bulan

 

RIWAYAT PEKERJAAN :

Sejak menjalankan pendidikan Ia berlayar keliling wilayah Peraiaran Indonesia, Asia Tenggara, Timur Tengah,  Afrika dan Eropa.

Pelayaran di Indonesia di antaranya :

-         Kapal Waikelo, pada  01 Agustus 1950

-         Kapal Toba, tahun  1952

-         Kapal Real, tahun 1952 s/d 1953

-         Kapal Pahut, tahun 1953

-         Kapal Valenti, tahun 1953

Pelayaran di Luar negeri antara lain :

-         Kapal Cigli, tahun  1941-1947di Australia

-         Kapal Karsik, 1951 s/s 1953 di Suriname, Madagaskar, Afrika Selatan, Pnompen, Birma, Kamboja, Laos, dan Vietnam

-         Kapal Reinir, tahun 1953 s/d 1954, di Mesir, Irak, Kuwait, Israel dan memuat kapal Musi  ke Indonesia

-         Kapal Vanden Burr, tahun 1954 s/d 1955, Kobe Jepang,  Birma, Kamboja, Laos, Vietnam,  Afrika Selatan

-         Kapal Musi pengangkut minyak sejak,akhir tahun 1955 s/d 3 Maret 1956, di Indonesia, dan Kokos Australia

KISAH YANG PALING DIKENANG :

Ada sebuah peristiwa yang paling dikenang sekaligus paling dibanggakan yakni kisah ketika Almarhum Bapak Bernardus Boli Lejab bertemu secara langsung Presiden RI Pertama yakni Ir. Soekarno pada saat peristiwa Pemberontakan RMS di Maluku. 

Saat itu ia menjadi mualim 3 di KM Waikelo 1, yang mengangkut pasukan terakhir  ke Maluku yakni Pasukan Siliwangi yang di pimpin oleh  Kapten Kawilarang dan Slamed Ryadi.  Pada waktu itu Bapak Bernardus Boli Lejab, harus bertemu Presiden Ir. Soekarno karena ia harus menyampaikan sebuah pesan penting dari Jakarta yang diterimanya melalui Sandi MORSE bahwa Ibu Fatmawati telah melahirkan seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Putri Maluku saat itu oleh Presiden Soekarno dan yang kita kenal sebagai Ibu Rahmawati Soekarno Puteri. Almarhum jadinya mengenali beberapa orang penting dalam Pasukan yang dikirim ke Maluku waktu itu.

Slamed Ryadi antara lainnya, yang pada waktu itu diketahui ditembak mati di benteng Viktori oleh orang Ambon, yang adalah temannya sendiri pada saat mereka masih sama-sama sebagai tentara KNIL Belanda.

 

Sampai dengan usia tuanya dan hingga menghembuskan nafas terakhirnya kemarin, Sabtu, 9 November 2024 dalam usia 103 tahun, almarhum Bapak Bernardus Boli Lejab hampir tidak pernah mengalami sakit yang serius. Ada beberapa kali masuk Rumah Sakit, tetapi langsung segera pulih dan kembali ke rumah. Kemarin siang, setelah berpesan dan berpamitan dengan hampir semua anak serta cucu dan cicitnya, beliau menyampaikan sendiri bahwa beliau tidak akan lama lagi hidupnya. Pesan terakhir beliau adalah bahwa semua anak serta cucu dan cicit tidak boleh bersedih jika dirinya sudah tidak ada lagi, melainkan semuanya harus saling rukun dan menjaga ikatan keluarga mereka dengan baik. Setelah kembali dari kamar belakang, Bapak Bernanrdus Boli Lejab akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di tengah-tengah anak-anak, cucu serta cicit-cicitnya.

 

Demikian Riwayat dan Kisah hudup tentang Bapak Bernardus Boli Lejab, yang sempat terekam oleh anak-anak dan cucu-cucu serta cicit-cicitnyanya.

Kisah  hidupnya akan terus hidup dalam sanubari kami anak, cucu, cece

Lamahora 09 November 2024

John Kia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar