Kamis, 26 Juli 2018

LAUT ADALAH RUMAH DAN TEMPATKU BERMAIN


https://anaklaut1.blogspot.com/


Pagi-pagi buta si boca wanita berambut  keriting bangun dari tidurnya sambil mengusap-usap kedua bola mata, rambutnya dibiarkan terurai akibat rasa ngantuk yang berkepanjangan.   Si boca wanita berusaha berdiri dan berjalan mengikuti arah sambil mencari wadah/ember untuk dibawah pergi bersama bapak dan adiknya untuk mengambil pukat yang telah tambatkan sejak semalam.  RambutNYA berwarna kuning bukan berarti  perwarna  rambut namun,  karena kebiasaannya menyelam di dasar laut  saat mencari rumput laut yang terlepas akibat pukulan ombak laut pantai Lamahora.  Kadang kalah iapun mandi dan bermain bersama teman-temannya saat liburan atau pulang sekolah. 

Sesampainya di pantai Lamahora  si boca wanita ini menyiapkan semua peralatan untuk dibawa saat mecari hendak mengambil pukat. Karena dinginnya laut di pagi buta si boca ini  duduk di haluan perahu dan berusaha menahan dinginya laut  sambil memandang dan mencari pukat yang semalam ditambatkan dengan mengunakan senter.  Setelah menemukan pukat si boca wanita berusaha menarik secara perlahan sambil memeriksa apakah  ada rejeki hari ini atau tidak.  Dengan hati yang gembira jika melihat ada yang terjaring pada pukat  yang di tarik. Kadang kala jemari tangannya tertusuk duri ikan sampai berdarah seakan-akan tak terasa sakit akibat begitu senangnya melihat hasil tangkapan ikan.  Kadang kala si boca wanita berambut keriting menjerit ke sakitan karena jemari tangannya tertusuk  duri ikan baronang/pahada dan  ikan beripa yang  beracun.
Ketertarikannya akan alam laut  semakin hari-semakin berkembang,  ini akibat saat ia lahir  plasentanya di bersihkan oleh orang tuanya di laut secara tidak sengaja.  Pikiran orang tua bahwa itu akan mempermudah untuk membersihkan kain-kain kotor  saat si boca lahir. Dibalik semua itu ada hal yang baik yang tumbuh dalam diri si boca wanita berambut keriting  untuk  mencintai alam laut.  Ini hanya sebuah mitos namun,  kenyataan telah tumbuh dalam dirinya sebagai bukti bahwa laut adalah rumahku. 

Kesehariannya saat  pulang sekolah sehabis makan si bocah wanita berambut keriting  menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh bapak dan ibu guru sebelum ia bermain.  Kebiasaan sesudah menyelesaikan semua pekerjaan di rumah si boca  wanita  berjalan menyusuri pantai sambil berlari-lari kecil.  Kadang kala terdengar terikan  memanggil orang-orang di sekitar pantai,  temi bogor..............temi  bogor...........    Ini sebuah isayarat mengingatkan anak-anak untuk berlari sesegera mungkin kepantai karena,  ada ikan-ikan yang sudah berhaburan di atas pasir yang diburu ikan-ikan besar.  Semua anak-anak berlarian dengan membawa ember dan kantong plastik ditangan masing-masing untuk mengambil ikan-ikan yang berhamburan diatas pasir di sepanjang pantai Lamahora.  Itulah hidup keseharian anak-anak  mencari tambahan lauk dengan begitu mudah karena, tinggal menunggu buruan yang dilakukan ikan-ikan besar untuk menangkap ikan-ikan kecil seperti tembang/sarden disepanjang pantai Lamahora. Tidak perlu susah-susah mencari ikan di laut cukup duduk manis ikan akan datang dengan sendirinya.   Itulah kebiasaan anak-anak kecil yang memiliki dunia laut sepanjang pantai Lamahora,  tak ketinggalan juga si boca berambut keriting serta adik-adiknya.

https://anaklaut1.blogspot.com/
Peristiwa ini terjadi sebelum adanya kapal-kapal besar penangkap ikan dengan menggunakan pukat-pukat besar untuk menangkap , bahkan koral dan karang juga dibawa kabur oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawa.  Kebiasaan ini terjadi setiap hari namun dibiarkan begitu saja mungkin yang ada dalam benak tidak terpikir apakah hal ini dapat merusak lingkungan laut dengan eko sistemnya atau tidak.  Apakah ada pihak yang bertanggung jawab ?  Semestinya kita semua bersatu untuk memerangi semua persoalan yang terjadi  akibat perusakan lingkungan laut dengan menebarkan pukat harimau dimuara laut Lamahora yang menjadi tempat bertelurnya ikan-ikan kecil.  Hal ini dibiarkan terus menerus maka, suatu saat nanti pantai Lamahora yang dulunya begitu indah   hanyalah sebuah cerita menarik yang  dikenang anak cucu kita. 
Dengan keadaan yang memprihatinkan ini maka, si bocah  wanita yang berambut keriting ini dengan dunianya di laut sebagai tempat bermain  ditinggalkan bahkan,  budi daya rumput laut yang dulunya begitu digemari untuk membantu pendapatan keluargadi sudah tidak ada lagi  karena, laut seakan-akan sudah tidak bertuan akibat orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang merusak lingkungan alam laut.  

Ia pernah mencoba menggeluti dunia angka namun niatnya tidak kesampaian karena bukan pilihan yang tepat bagi diri untuk berkarya.

Dari rasa keprihatinannya  maka si boca wanita berambut keriting ini terpanggil untuk mengarungi lautan  luas untuk menghibur hatinya yang sudah terluka.  Dengan semangat dan tekat dalam hatinya si boca wanita keriting mendalami dunia laut yang bagi sebagian wanita itu suatu hal yang mustahil.  Dengan semangat yang berkobar akhirnya niatnya pun di teruskan dalam dunia  pendidikan yang di rasa cocok untuk menghibur hatinya lewat kerja nyata. Dari penelusuran ia mencari dunia perguruan tinggi dalam bidang dunia laut yang tanpa diketahui oleh  kedua orang tuanya.  Ia pun menemukan salah satu sekolah yang pada umumnya masayakat  Lamahora tidak mengenal sekolah ini namun, dengan bantuan jaringan internet ia pun dapat menemukannya. 

https://anaklaut1.blogspot.com/
Dengan berat hati  si boca wanita berambut keriting mengutarakan niatnya kepada kedua orang tuanya apa yang menjadi impian dan harapannya.  Orangtua meyetujui namun,  memberikan beberapa pilihan seperti arsitek, statistik, wartawan dengan alasan sebagai seorang wanita agak sulit untuk dunia laut.  Dengan spontan ia menjawab, aku mau keliling dunia dengan mengarungi luasnya lautan sebagai rumahku. 

Orangtuapun mengiakan keinginan  si boca wanita  yang menjadi impian dan harapan serta niat demi masa depannya di kelak kemudian hari.  Niat si boca wanita pun diteruskan menyusuri  tempat dimana ia akan melanjutkan pendidikan yakni  tempat yang  asing bagi kami karena,  belum pernah menginjakan kaki ditempat ini.  Dengan perjalannan panjang kami tinggalkan kampung halaman menuju tempat yang menjadi impian dan harapan masa depannya di tanah jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar