Pagi-pagi buta
si boca wanita berambut keriting bangun
dari tidurnya sambil mengusap-usap kedua bola mata, rambutnya dibiarkan terurai
akibat rasa ngantuk yang berkepanjangan.
Si boca wanita berusaha berdiri dan berjalan mengikuti arah sambil mencari
wadah/ember untuk dibawah pergi bersama bapak dan adiknya untuk mengambil pukat
yang telah tambatkan sejak semalam.
RambutNYA berwarna kuning bukan berarti
perwarna rambut namun, karena kebiasaannya menyelam di dasar laut saat mencari rumput laut yang terlepas akibat
pukulan ombak laut pantai Lamahora. Kadang
kalah iapun mandi dan bermain bersama teman-temannya saat liburan atau pulang
sekolah.
Sesampainya di
pantai Lamahora si boca wanita ini
menyiapkan semua peralatan untuk dibawa saat mecari hendak mengambil pukat. Karena
dinginnya laut di pagi buta si boca ini duduk
di haluan perahu dan berusaha menahan dinginya laut sambil memandang dan mencari pukat yang
semalam ditambatkan dengan mengunakan senter.
Setelah menemukan pukat si boca wanita berusaha menarik secara perlahan
sambil memeriksa apakah ada rejeki hari
ini atau tidak. Dengan hati yang gembira
jika melihat ada yang terjaring pada pukat
yang di tarik. Kadang kala jemari tangannya tertusuk duri ikan sampai berdarah
seakan-akan tak terasa sakit akibat begitu senangnya melihat hasil tangkapan
ikan. Kadang kala si boca wanita
berambut keriting menjerit ke sakitan karena jemari tangannya tertusuk duri ikan baronang/pahada dan ikan beripa yang beracun.
Ketertarikannya akan alam laut semakin hari-semakin berkembang, ini akibat saat ia lahir plasentanya di bersihkan oleh orang tuanya di
laut secara tidak sengaja. Pikiran orang
tua bahwa itu akan mempermudah untuk membersihkan kain-kain kotor saat si boca lahir. Dibalik semua itu ada hal yang
baik yang tumbuh dalam diri si boca wanita berambut keriting untuk mencintai alam laut. Ini hanya sebuah mitos namun, kenyataan telah tumbuh dalam dirinya sebagai
bukti bahwa laut adalah rumahku.
Kesehariannya saat pulang sekolah sehabis makan si bocah wanita berambut
keriting menyelesaikan semua tugas yang
diberikan oleh bapak dan ibu guru sebelum ia bermain. Kebiasaan sesudah menyelesaikan semua
pekerjaan di rumah si boca wanita berjalan menyusuri pantai sambil berlari-lari kecil.
Kadang kala terdengar terikan memanggil orang-orang di sekitar pantai, temi bogor..............temi bogor........... Ini sebuah isayarat mengingatkan anak-anak
untuk berlari sesegera mungkin kepantai karena,
ada ikan-ikan yang sudah berhaburan di atas pasir yang diburu ikan-ikan
besar. Semua anak-anak berlarian dengan membawa
ember dan kantong plastik ditangan masing-masing untuk mengambil ikan-ikan yang
berhamburan diatas pasir di sepanjang pantai Lamahora. Itulah hidup keseharian anak-anak mencari tambahan lauk dengan begitu mudah
karena, tinggal menunggu buruan yang dilakukan ikan-ikan besar untuk menangkap
ikan-ikan kecil seperti tembang/sarden disepanjang pantai Lamahora. Tidak perlu
susah-susah mencari ikan di laut cukup duduk manis ikan akan datang dengan
sendirinya. Itulah kebiasaan anak-anak
kecil yang memiliki dunia laut sepanjang pantai Lamahora, tak ketinggalan juga si boca berambut
keriting serta adik-adiknya.
Peristiwa ini terjadi sebelum
adanya kapal-kapal besar penangkap ikan dengan menggunakan pukat-pukat besar
untuk menangkap , bahkan koral dan karang juga dibawa kabur oleh orang-orang
yang tidak bertanggungjawa. Kebiasaan
ini terjadi setiap hari namun dibiarkan begitu saja mungkin yang ada dalam
benak tidak terpikir apakah hal ini dapat merusak lingkungan laut dengan eko
sistemnya atau tidak. Apakah ada pihak
yang bertanggung jawab ? Semestinya kita
semua bersatu untuk memerangi semua persoalan yang terjadi akibat perusakan lingkungan laut dengan menebarkan
pukat harimau dimuara laut Lamahora yang menjadi tempat bertelurnya ikan-ikan
kecil. Hal ini dibiarkan terus menerus maka,
suatu saat nanti pantai Lamahora yang dulunya begitu indah hanyalah
sebuah cerita menarik yang dikenang anak
cucu kita.
Dengan keadaan yang
memprihatinkan ini maka, si bocah wanita
yang berambut keriting ini dengan dunianya di laut sebagai tempat bermain ditinggalkan bahkan, budi daya rumput laut yang dulunya begitu
digemari untuk membantu pendapatan keluargadi sudah tidak ada lagi karena, laut seakan-akan sudah tidak bertuan
akibat orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang merusak lingkungan alam
laut.
Ia pernah mencoba menggeluti
dunia angka namun niatnya tidak kesampaian karena bukan pilihan yang tepat bagi
diri untuk berkarya.
Dari rasa keprihatinannya maka si boca wanita berambut keriting ini terpanggil
untuk mengarungi lautan luas untuk
menghibur hatinya yang sudah terluka. Dengan semangat dan tekat dalam hatinya si
boca wanita keriting mendalami dunia laut yang bagi sebagian wanita itu suatu
hal yang mustahil. Dengan semangat yang
berkobar akhirnya niatnya pun di teruskan dalam dunia pendidikan yang di rasa cocok untuk menghibur
hatinya lewat kerja nyata. Dari penelusuran ia mencari dunia perguruan tinggi dalam
bidang dunia laut yang tanpa diketahui oleh
kedua orang tuanya. Ia pun
menemukan salah satu sekolah yang pada umumnya masayakat Lamahora tidak mengenal sekolah ini namun, dengan bantuan jaringan internet ia pun dapat
menemukannya.
Dengan berat hati si boca wanita berambut keriting mengutarakan niatnya kepada kedua orang tuanya apa yang menjadi impian dan harapannya. Orangtua meyetujui namun, memberikan beberapa pilihan seperti arsitek, statistik, wartawan dengan alasan sebagai seorang wanita agak sulit untuk dunia laut. Dengan spontan ia menjawab, aku mau keliling dunia dengan mengarungi luasnya lautan sebagai rumahku.
Dengan berat hati si boca wanita berambut keriting mengutarakan niatnya kepada kedua orang tuanya apa yang menjadi impian dan harapannya. Orangtua meyetujui namun, memberikan beberapa pilihan seperti arsitek, statistik, wartawan dengan alasan sebagai seorang wanita agak sulit untuk dunia laut. Dengan spontan ia menjawab, aku mau keliling dunia dengan mengarungi luasnya lautan sebagai rumahku.
Orangtuapun mengiakan keinginan si boca wanita yang menjadi impian dan harapan serta niat
demi masa depannya di kelak kemudian hari.
Niat si boca wanita pun diteruskan menyusuri tempat dimana ia akan melanjutkan pendidikan
yakni tempat yang asing bagi kami karena, belum pernah menginjakan kaki ditempat
ini. Dengan perjalannan panjang kami tinggalkan
kampung halaman menuju tempat yang menjadi impian dan harapan masa depannya di
tanah jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar